Tuesday 4 October 2016

Pemimpin yang Mensejahterakan. Saya, Kamu, Dia, dan Mereka

Doc. Syamsudar Lawe

It's Me: Secara mendasar, definisi Pemimpin adalah orang yang mampu memimpin dirinya sendiridan orang lain. Kalimat di atas mengandung makna. pertama, Pelaku (orang) untuk orang itu sendiri, kedua, Pelaku (orang) untuk orang lain. atau bisa kita analogikan. Saya untuk diri Saya sendiri dan Saya untuk orang lain.

Dalam menjalankan aktifitas sehari-hari, seseorang tentu akan melakukan hal-hal yang baik untuk dirinya. seseorang tidak pernah menginginkan hal yang bisa merusak atau bahkan menyakiti dirinya sendiri. nah, kenapa melakukan hal-hal yang baik untuk orang lain tidak kita prioritaskan sama seperti diri sendiri. Apakah sesederhana itu ?

Saya teringat dalam setiap acara pernikahan yang Saya hadiri, pernikahan tentu ada kedua mempelai, ada saksi, ada wali/hakim, dan ada pula ijab qobul. artinya pernikahan yang sah dan baik terjadi karena adanya aturan yang jelas dan adanya perantara yang menjadi pemersatu keduanya. didalamnya perumpamaan ini juga sama bahwa makna yang terkandung yaitu Saya untuk Saya dan Saya untuk Orang lain. Korelasi kedua contoh kasus di atas adalah adanya aturan dan perantara yang menyatukan.

kenapa Saya begitu mudah berbuat baik pada setiap hal untuk diri Saya, sedangkan untuk orang lain jarang dan bahkan susah.

Untuk penggunaan Kepemimpinan, kepemimpinan yang ideal membutuhkan aturan-aturan serta perantara-perantara untuk menyempurnakan hal tersebut. dan inilah yang harus dimiliki bahwa "Rasa", "Merasakan", "Memiliki", dan "Rasa Peduli".

Ketika Seseorang merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, ketika seseorang peduli akan kondisi orang lain, ketika seseorang merasa saling memiliki dan menjaga satu sama lain.

Orang yang memimpin dan yang dipimpin, bisa saling menjaga dan mengasihi satu sama lain. sedangkan aturan yang jelas. yang benar mengajarkan kepada kebenaran dan yang salah mengingatkan dan mengembalikan kepada kebenaran.



No comments:

Post a Comment